Tesis
Masih terdapat disparitas tingkat fertilitas antarprovinsi dan antarkabupaten/kota di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis asosiasi TFR dengan determinan demografi dan sosioekonomi, khususnya kemiskinan, dengan mempertimbangkan dependensi spasial antarkabupaten/kota. Hasil Spatial Durbin Model menunjukkan tingkat kemiskinan berpengaruh terhadap TFR bahkan setelah dikontrol variabel bebas lain. Peningkatan kemiskinan kabupaten/kota secara langsung berasosiasi dengan TFR yang lebih tinggi di kabupaten/kota tersebut, namun secara tidak langsung berasosiasi dengan TFR yang lebih rendah di kabupaten/kota tetangga. Prevalensi KB, urbanisasi, dan IPM secara konsisten berasosiasi negatif dengan TFR. Literasi perempuan berasosiasi positif dengan TFR, sementara umur perkawinan pertama dan perempuan bekerja menunjukkan pengaruh bervariasi. Hasil uji Moran’s I menunjukkan adanya dependensi spasial positif, dimana cluster TFR lebih tinggi mengumpul pada wilayah Indonesia Timur dan cluster TFR lebih rendah di Jawa, sebagian Kalimantan dan Sumatera. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa di kabupaten/kota di Indonesia tingkat kemiskinan serta faktor-faktor demografi dan sosioekonomi berasosiasi dengan tingkat fertilitas dan terdapat dependensi spasial dalam asosiasi ini. Hal ini berimplikasi pada pentingnya kebijakan pembangunan yang holistik dan mempertimbangkan konteks lokal antarwilayah.
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
T 512/24 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok: Program Studi Magister Ekonomi Kependudukan Dan Ketenagakerjaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universi 2024 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Spatial analysis Poverty Total fertility rate determinant |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | NONE |
Deskripsi Fisik | xii, 110 p. : il. ; 30 cm. |
Info Detail Spesifik | Tesis |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |