Text
Makalah ini mengupas peran strategis generasi muda milenial dalam pergerakan demokrasi sebuah negara. Di Indonesia, akhir-akhir ini peran generasi milenial di pemerintahan semakin signifikan dengan diangkatnya mantan CEO Gojek Nadeem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipilihnya tujuh staf Presiden berusia milenial. Usia mereka masih sangat muda, tapi prestasi mereka sudah mumpuni. Karya dan nama mereka membesar seiring dengan pemanfaaatan teknologi digital secara kreatif dan aktif. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di juga manca negara. Isu yang menarik untuk dibahas adalah, apakah peran mereka di ranah demokrasi akan mampu membawa perubahan yang signifikan bagi negaranya? Atau mereka hanya dijadikan 'alat' bagi kekuasaan untuk mengambil hati dan suara kaum milenial untuk kepentingan penguasa? Apapun motifnya, satu hal yang bisa menjadi pelajaran penting. Media sosial memiliki kekuatan politik sangat powerful hingga mampu menumbangkan rezim-rezim dan kini menjadi salah satu penentu keberhasilan demokrasi sebuah negara.
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
PSB lt.2 - Karya Akhir (Majalah) | 1 |
Penerbit | Jakarta: The Ary Suta Center 2020 |
---|---|
Edisi | January 2020, volume 48 |
Subjek | Democracy Millennials Digital Age |
ISBN/ISSN | 1979-7001 |
Klasifikasi | NONE |
Deskripsi Fisik | 220 p. |
Info Detail Spesifik | The Ary Suta Center Series on Strategic Management |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |