Text
Analisis proses sosialisasi konsumen anak-anak
Perilaku konsumtif anak yang berlebih-lebihan merupakan dampak sosiologis dari ekspansi pasar. Ada beberapa argumen yang menjadi landasan mengapa anak-anak dijadikan salah satu obyek pasar oleh para industriawan. Pertama, anak-anak lebih mengandalkan emosi dibandingkan dengan rasio dalam pengambilan keputusan. Kedua, anak-anak merupakan basis kehidupan yang panjang dalam proses konsumsi mengingat usia hidupnya yang masih lama. Ketiga, mereka masih dalam proses sosialisasi dan dianggap memiliki loyalitas terhadap sesuatu hal termasuk loyal pada komoditi dan merek tertentu. Keempat, karena masih dalam proses pembentukan kepribadian maka mereka sangat mudah dipengaruhi oleh berbagai hal, terutama oleh promosi-promosi produk-produk tertentu. Kelima, pilihannya terhadap komoditi dengan merek tertentu dapat dipaksakan kepada orangtuanya. Bagaimanapun juga meningkatnya daya beli masyarakat berakibat pada peningkatan berbagai kegiatan bisnis, baik dalam jenis dan skala usaha. Dari kegiatan industri makanan elektronik, hingga produk-produk mainan anak-anak semakin bertambah. Akibatnya kita bisa melihat puluhan merk membanjiri supermarket bahkan pasar tradisional menunjukkan betap gigihnya seorang pemasar untuk mencapai semua lapisan masyarakat. Begitu ragamnya konsumen sehingga menghasilkan permintaan yang bermacam-macam. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran anak-anak dari proses sosialisasi yang dialami mereka. Proses Sosialisasi adalah proses dimana anak-anak belajar menjadi konsumen. Bagaimana pengaruh orangtua dan teman serta pengaruh lainnya memberikan mereka kesadaran akan iklan, merek dan toko. Sehingga kita sebagai pemasar bisa membuat strategi pemasaran yang tepat berdasarkan hal ini. Proses sosialisasi ini sering dilupakan pemasar dalam membuat strategi, mereka hanya fokus pada karakteristik produk bukan pada konsumen anak itu juga. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses sosialisasi seorang anak menjadi konsumen salah satunya adalah umur, uang jajan dan aktivitas sehabis pulang sekolah. Umur seorang anak merupakan indikator terpenting perkembangan anak baik secara fisik maupun kognitif. Uang jajan memiliki hubungan dengan orangtua dan aktivitas sehabis pulang sekolah memiliki hubungan dengan teman-teman. Dan interaksi dengan orangtua dan teman-teman menjadikan proses sosialisasi berjalan menghasilkan proses pembelajaran yang berdampak pada anak-anak menjadi konsumen ditandai dengan meningkatnya kesadaran terhadap iklan, merek dan toko.Ada tabel
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
5589 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 2007 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Consumer research Marketing strategy Children Consumer bahaviour |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xiv, 168 p. : diagr. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |