Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Risiko sistemik sistem perbankan di Indonesia: Pendekatan CoVaR

Dr. Agustinus Yohanes (Penguji) - ; Ir. Ruslan Prijadi MBA., Ph.D. (Penguji) - ; Prof. Dr. Suroso S.E., MBA (Penguji) - ; Dr. Irwan Adi Ekaputra MM. (Pembimbing/Promotor) - ; Viverita Ph.D (Penguji) - ; Zaafri Ananto Husodo Ph.D (Penguji) - ; Dr. Buddi Wibowo (CoPromotor) - ; Wijoyo, Y. G. Nugroho Agung - ;

Studi ini mencoba untuk mengidentifikasi bank sistemik di Indonesia dengan menggunakan pendekatan Conditional Value-at-Risk (CoVaR). Dengan populasi berdasarkan semua data bank umum selama tahun 2002-2014 (119 bank), studi ini melakukan tiga langkah pengukuran sebagai berikut. Pertama, studi ini menggunakan model Merton untuk mengukur probabilitas default bank umum. Kedua, studi ini mengukur value at risk masing-masing bank termasuk kontribusi risiko sistemik pada sistem perbankan secara keseluruhan. Akhirnya, studi ini mengukur keterkaitan keuangan antar bank dan kontribusi value at risk individu bank, yang dikondisikan imbal hasil bank lain mengalami kesulitan keuangan, yaitu pada tingkat Value at Risk-nya . Dengan menerapkan ambang batas (%?”CoVaR A | B) sebesar 20 persen, studi ini menemukan bahwa terdapat dua belas dari seratus sembilan belas bank umum di Indonesia yang dikategorikan sebagai bank sistemik. Tes tambahan dengan mengunakan GMM menunjukkan bahwa ukuran bank berdampak positif terhadap CoVaR. Dengan demikian, bank dengan total aset yang lebih besar cenderung memiliki risiko sistemik yang lebih tinggi. Adakah kriteria lain yang lebih penting selain ukuran bank? Studi ini menemukan bahwa ukuran bank bukan lah faktor yang paling utama. Studi ini juga menggunakan beberapa metode, yakni menggunakan metode Conditional Value-at-Risk untuk mengukur kontribusi risiko sistemik institusi dan pendekatan uji kausalitas Granger untuk menentukan tingkat interconnectedness (keterkaitannya). Uji kausalitas Granger digunakan untuk menjawab mengapa bank bank menengah kecil dapat juga menjadi bank sistemik karena keterkaitannya dengan bank lain. Uji ini juga dapat digunakan sebagai indikator utama untuk mendeteksi tekanan pada sistem keuangan, khususnya sistem perbankan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat interkoneksi antar bank mengalami peningkatan yang signifikan ketika pasar keuangan dalam kondisi tertekan. Studi ini juga menjelaskan betapa pentingnya pemberian Fasilitas Pembiayaan Darurat (FPD) atau Emergency Liquidity Assistance (ELA) kepada bank gagal berdampak sistemik (Systemically Important Banks) di Indonesia..03/04/2018


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
DMA 0216PSB lt.dasar - Pascasarjana1
PenerbitDepok: Universitas Indonesia 2018
Edisi-
SubjekSystemic risk
Granger causality
Probability of Default
Financial linkage
CoVaR
systemically important bank
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxiii, 189 p. : ill. ; 29 cm.
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?