Text
Pengaruh kriteria pemilihan mitra terhadap kinerja perusahaan melalui kolaborasi rantai pasok dan keunggulan kolaboratif : kajian empiris perusahaan penyedia jasa logistik di Indonesia
Kolaborasi rantai pasok telah banyak dilakukan namun tingkat ketidakstabilan dan kegagalan masih tinggi. Salah satu faktornya adalah pemilihan mitra, di mana penelitian tentang hal ini masih sangat terbatas. Kurangnya literatur tentang pemilihan mitra merupakan dorongan untuk menguji pengaruh kriteria pemilihan mitra terhadap keberhasilan kolaborasi. Studi sebelumnya dari mitra seleksi sebagian besar terbatas pada dua kelompok kriteria utama: the notion of task related motivation dan partner-related consideration. Karena penelitian ini berfokus pada kolaborasi rantai pasok di mana terjadi proses berbagi informasi dan risiko, maka penelitian ini akan mempergunakan kriteria partner technology competence dan partner supply chain risk yang menjadi faktor penentu keberhasilan kolaborasi rantai pasok. Tujuan dari studi ini adalah menguji dan menentukan kriteria mitra yang paling dominan dalam pemilihan mitra guna menjamin kinerja perusahaan melalui kolaborasi rantai pasok. Penelitian ini juga akan menguji kontribusi kolaborasi rantai pasok terhadap kinerja perusahaan melalui keunggulan kolaboratif. Studi empiris ini merupakan penelitian kuantitatif melalui analisis deskriptif, model pengukuran, model struktural menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan skala 6-likert. Sampel penelitian adalah 151 perusahaan penyedia layanan logistik dalam kegiatan ekspor dan impor di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan (firm performance) penyedia layanan logistik yang terlibat dalam kolaborasi yang dinilai dari kepuasan pelanggan sangat dipengaruhi oleh terbentuknya keunggulan kolaboratif (collaborative advantage) dalam bentuk fleksibilitas penawaran layanan logistik. Keuntungan kolaboratif tersebut sangat dipengaruhi oleh kegiatan kolaborasi rantai pasok (supply chain collaboration) dalam bentuk sinkronisasi keputusan yang terjadi selama kolaborasi. Sinkronisasi keputusan diantara mitra kolaborasi ini sangat ditentukan oleh dua kriteria primer berupa kesesuaian organisasional (partner compatability) dalam bentuk pengalaman kolaborasi sebelumnya serta serta sumber daya yang saling melengkapi (partner complementary) dalam bentuk kemampuan operasional logistik yang dimiliki oleh mitra kolaborasi. Komitmen (partner commitment) waktu dari anggota rantai pasok yang memperkuat kesesuaian organisasional di antara mitra serta kompetensi pemanfaatan teknologi informasi (partner technology competence) yang dapat meningkatkan kapabilitas operasional logistik merupakan dua kriteria sekunder yang menentukan proses pemilihan mitra kolaborasi oleh perusahaan penyedia layanan logistik. Sedangkan kriteria risiko rantai pasok mitra (partner supply chain risk) terbukti tidak memiliki pengaruh atau tidak dipertimbangkan oleh perusahaan penyedia jasa logistik dalam pemilihan mitra..27/11/2018
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
DMA 0234 | PSB lt.dasar - Pascasarjana | 1 |
Penerbit | Depok Universitas Indonesia., 2018 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Supply Chain Collaboration Collaboration Advantage partner complementary partner technology competence partner commitment partner supply chain risk partner compatability |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | - |
Deskripsi Fisik | xvii, 293p, ills, 29 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |