Skripsi
The Effect of Customer Perceived Ethicality on Brand Equity: A Study on Millennial and Gen Z Starbucks Cafe Goers in Jabodetabek, Indonesia
Tren saat ini dimana pelanggan mengharapkan dan menuntut perusahaan untuk beroperasi secara etis menyebabkan banyak perusahaan menjunjung tinggi etika untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar dalam menghadapi persaingan di pasar. Hal yang sama berlaku untuk Starbucks, merek kopi yang sudah ada sejak lama yang dikenal luas di seluruh dunia dan di Indonesia. Tingginya konsumsi kopi di Indonesia semakin membuktikan bahwa perlunya memahami persepsi pelanggan terhadap sebuah kedai kopi. Namun, masih sedikit yang diketahui mengenai pengaruh customer perceived ethicality terhadap brand equity kedai kopi di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis pengaruh customer perceived ethicality terhadap brand equity Starbucks di Indonesia. Data dikumpulkan dari total 212 Milenial yang lahir antara tahun 1981-1996 dan Generasi Z yang lahir antara tahun 1997-2007, yang telah menjadi pelanggan Starbucks di Indonesia setidaknya sepuluh kali seumur hidup dan tinggal di Jabodetabek. Data yang diperoleh dari hasil pre-test diolah dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 25 untuk dinilai validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan data yang diperoleh dari main test diolah dan dianalisis menggunakan SmartPLS (v. 3.2.9) untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer perceived ethicality memiliki pengaruh positif terhadap brand image dan brand equity Starbucks di Indonesia. Selain itu, recognition benefits tidak memediasi pengaruh customer perceived ethicality terhadap brand equity Starbucks di Indonesia. Meskipun brand heritage tidak memoderasi pengaruh customer perceived ethicality terhadap recognition benefits, brand heritage memperkuat pengaruh customer perceived ethicality terhadap brand equity Starbucks di Indonesia. Ditemukan juga bahwa brand image tidak memediasi pengaruh recognition benefits terhadap brand equity, tetapi memiliki pengaruh langsung positif terhadap brand equity Starbucks di Indonesia. Implikasi manajerial dari penelitian ini adalah bahwa Starbucks Indonesia atau praktisi bisnis sejenis lainnya yang ingin memperkuat brand equity mereka perlu mengembangkan customer perceived ethicality dengan secara aktif terlibat dalam kegiatan CSR, mengembangkan brand image dengan aktivitas seperti periklanan dan hubungan masyarakat, dan mengembangkan brand heritage dengan secara konsisten memberikan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan mereka.
Call Number | Location | Available |
---|---|---|
14437 | PSB lt.2 - Karya Akhir | 1 |
Penerbit | Depok Program Studi Kelas Khusus Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia., 2023 |
---|---|
Edisi | - |
Subjek | Brand equity Brand image Starbucks PLS-SEM Customer perceived ethicality |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | NONE |
Deskripsi Fisik | xiii, 76 p. ; diagr. ; 30 cm |
Info Detail Spesifik | - |
Other Version/Related | Tidak tersedia versi lain |
Lampiran Berkas | Tidak Ada Data |