Logo

Pusat Sumber Belajar FEB UI

  • FAQ
  • Berita
  • Rooms
  • Bantuan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
  • Search
  • Google
  • Advanced Search
*sometimes there will be ads at the top, just scroll down to the results of this web
No image available for this title

Text

Pengaruh kepemimpinan paternalistik terhadap komitmen organisasi : studi kasus di lingkungan KPP Jakarta Khusus dan Wajib Pajak Besar

Yanki Hartijasti (Pembimbing/Promotor) - ; Yunita Amelia Purwanti - ;

Komitmen organisasi menjadi kekuatan untuk pegawai merasa dilibatkan dalam organisasi dan hal tersebut dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dan budaya perusahaan (Allen & Meyer, 1997). Salah satu gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan di Asia adalah kepemimpinan paternalistik (Zhao, 2011). Paternalistik dideskripsikan sebagai bentuk gaya kepemimpinan yang mengkombinasikan kekuasaan yang kuat dengan sikap penuh kebajikan dalam integritas moral (Cheng et al., 2004). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan paternalistik terhadap komitmen organisasi. Penelitian dilakukan kepada 264 responden di KPP Jakarta Khusus dan WP Besar. Alat ukur yang digunakan untuk kepemimpinan paternalistik adalah kuesioner pengembangan dari Cheng et al. (2004) yang sudah disesuaikan oleh Irawanto (2011) untuk konteks di Indonesia, dan untuk komitmen organisasi menggunakan kuesioner Allen & Meyer (1997) yang dikembangkan oleh Jaros (2007). Dimensi kepemimpinan paternalistik yang memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi di KPP Jakarta Khusus dan WP Besar adalah kepemimpinan moral yang mempengaruhi komitmen afektif dan kepemimpinan kebajikan yang mempengaruhi komitmen normatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan kebajikan dapat meningkatkan rasa kewajiban pegawai untuk bertahan di organisasi (komitmen normatif). Kemudian, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan moral yang bersifat berani membela bawahan, murah hati, tidak korupsi, bertanggung jawab, adil, dan memimpin dengan contoh dapat meningkatkan perasaan memiliki terhadap organisasi (komitmen afektif). Direktorat Jenderal Pajak perlu meningkatkan efektifitas pelaksanaan internalisasi nilai-nilai organisasi, terutama nilai integritas dan sinergi agar lebih tercermin dalam gaya kepemimpinan moral serta menerapkan kegiatan mentoring untuk Account Representative dan fungsional pemeriksa yang dilakukan oleh Kepala Seksi dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak.Ada tabel


Ketersediaan

Call NumberLocationAvailable
T 013/14PSB lt.2 - Karya Akhir1
PenerbitJakarta: Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi 2014
Edisi-
SubjekLeadership
Human resource management
Organizational commitment
Tax offices
Paternalistic leadership
ISBN/ISSN-
Klasifikasi-
Deskripsi Fisikxiii, 144 p. : il. ; 30 cm.
Info Detail Spesifik-
Other Version/RelatedTidak tersedia versi lain
Lampiran BerkasTidak Ada Data

Pencarian Spesifik
Where do you want to share?